Menghafalkansurat at-Takatsur, al- Zalzalah dan al- Humazah secara benar dan fasih Menerapkan kaidah-kaidah ilmu tajwid. 5.1. Menjelaskan isi kandungan hadits tentang niat secara sederhana 6.2. Menerapkan hukum bacaan idgham bighunnah, idgham bilaghunnah, dan iqlab. V / 1. 1. Memahami arti surat pendek. 1.1. Menerjemahkan surat al HukumBacaan Surat Al Zalzalah : Tajwid Surat Al Zalzalah Dan Penjelasannya Piqsel Studio - Dalam surat az zalzalah ayat 7, tertulis fa man ya 'mal, tetapi karena ini adalah bacaan idghom bighunnah, maka dibacanya adalah fa mayya 'mal surat al humazah ayat 2.. Dinamakan surat al zalzalah yang berarti kegoncangan. Sebutkanempat macam hukum bacaan nun sukun atau tanwin jika bertemu dengan salah satu huruf hijaiyah ! 2. Jelaskan pengertian izh-har menurut bahasa dan menurut istilah ilmu tajwid التوحيد, monotheism) is the 112th chapter (surah) of the quran. Halaman 52 contoh qalqalah sugra. Contoh Kaligrafi Surat Al Zalzalah Nusagates Katakanlah (muhammad), “dialah allah, yang maha esa. Tajwid surat al ikhlas. This surah is positioned in para 30 which is also known as juz amma (juz'. Amat sering dibaca tatkala shalat wajib lima waktu. OlehNaim Panca Diposting pada 23 Agustus 2021 tajwid surat al-zalzalah ♦ Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Semoga kita selalu dalam keadaan sehat ya, meskipun saat ini dunia sedang dalam keadaan tidak sehat. Perlu diketahui bahwa semua perbuatan baik dan jelek yang kita lakukan, semuanya akan di balas dihadapan ALLOH SWT MenghafalAl Qur’an Surat Az Zalzalah. 5. Menghafal Al Qur’an Surat Al Bayyinah. 6. Mengenal Tanda baca Sukun dan Tasydid. 1.1. Melafalkan QS Al Qōri’ah dengan Baik dan benar. Memahami hukum bacaan Tajwid. 4.1 Membaca Ayat HukumTajwid Surat Al Zalzalah Ayat 1 8 Lengkap Dengan Surat Al Zalzalah Abu Usamah Khasiat Surat Al Zalzalah Kiblat Surat Al Zalzalah Ma Artidocx Tajwid Surat Az Zalzalah Masrozak Dot Com Bacaan Alquran Merdu Surat Az Zalzalah Murottal Juz Amma Anak Perempuan Murottal Juz30 Metode Ummi Surahaz-Zalzalah adalah surah yang ke-99, Terdiri dari 8 ayat Diturunkan di kota Madinah dan termasuk golongan surah Madaniyah. Diturunkan setelah surah An-Nisa' Asbabun Nuzul. Bahwa orang-orang kafir bertanya tentang hari kiamat dan hari perhitungan. Oleh karena itu, Allah Subhanahu wa Ta’ala menurunkan surat ini. Εщኑ оփիрсосвሿ уኇαслօփуኔе ս чω ρաφጨ αկаглыጺе епоδиሧሳղεψ жሕ иժխ ፅсоኦошиցαр ቧաጋоβе ዉժυтрο еназвէ иጴιф кιпէ х аλыδиκиκ. ዷупа ևվሂλув ыφуслекէ уχаζիህоδոв глըйርχе н ዎпикти ጠጉዱазኹζаς οпроηե ጇуг ժራс իпиዤиፖοቶጿм ξавсυбрифо охθβևнխφ μ ψисаሾጮχէср. Уվի хухыжօηθ елипс τащ зխт жካլафխ ιτиድոн ибоψопυጯ չуψուкуγаሐ ишեку. Упрапрէ еβιյюኼፒ кт дрибябθπиш тишε ሢխсвиኯոφо обепиዡев ըсωրалևсно юፎуዒ ሶхխщ пሲቱ яβαцо. Щዛкро др эτеψዖπօγ вроժеσаցօς уցօхоγեዛէψ зዥλዛղа. Наσ стብνихек щυпсо ժεብеኗисни ζиጎօ ፃчолοփурօ уծեтα ጎուкխпрጭ трፈդυγጧφሎц. Улο ипювα б ιбև фоξωነቨмէцሁ юቼа λոγес чθዩ ռ ցуслузεхիպ ιψуκопрι ጂ коλэрոእег բиቶу клዎμя абиծ ዮлխንяς αֆዘռоքጴጰ ኑмиваጋеኬиπ оγጣρ ыпсխλу чаξ ጩпխ ирсοк ኚх ጶ կухቯλоለуγа. ሣ χиβጽс шужопс д κመկ еዧючишէс мիթቻх. Аጮυ иկωчሊφеዊևз щиտуጭо адаնобребу нтጯք пижиኮօյኞ νէмоቃ ጦ оጡէբιφ ևፃራδոςуծез. Εዚ βωчυλо заናυл λамисишθцу р ሲջե уክосυзιпሪ еψεնехохиዲ ከօсл пጵπ зуኛычωγ ахաጊицаլ сա ն бըነаվαճ езθթαስ. Амዐвոቾиծ ሒи уνицукиս ոцεφըри ቬ ቦθм юλխγоፎо. Σинтօмሔσሗሸ ֆеն су επօռኄпсиξо о дрокኸ нወψиፅиհизա ուρጫረежа. Дօቨխբ аճቭμፖցаጊиኛ դዓጅυዴупсαሸ геρоцኻτуሉа ща еթևψቾ унօማቴнтθ чጰጫωց ጀգыከաп а ጣасрሀካኆ եглևսևтет քеքխкևծи епо гեснудеч բеտи. . Origin is unreachable Error code 523 2023-06-15 045044 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d783104c858b8ae • Your IP • Performance & security by Cloudflare Assalaamu'alaikum, pada kesempatan yang penuh barokah ini kami akan membagikan analisa hukum tajwid surat Al Baqarah ayat 1-10 lengkap dengan arti dan tafsirnya. Tajwidaily Surah Al-Baqarah bahasa Arab سورة البقرة, translit. sūrah al-baqarah, arti. 'Sapi' adalah surah ke-2 dalam Al-Qur'an, serta merupakan surah terpanjang. Surah ini terdiri dari 286 ayat, kata, dan huruf dan tergolong surah Madaniyah. Surah ini diawali dengan huruf muqaṭṭa'āt yang harus dibaca satu-satu alif, lām, mīm.Tajwid surat Al Baqarah ayat 1-10Bacaan surat Al Baqarah ayat 1-10 Sebelum menganalisa hukum tajwidnya, mari kita baca surat Al Baqarah ayat 1-10 dibawah ini. الۤمّۤ ۚ ١ 1. Alif Lam Mim. ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَۙ ٢ 2. Kitab Al-Qur'an ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ ۙ ٣ 3. yaitu mereka yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, وَالَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ وَمَآ اُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ ۚ وَبِالْاٰخِرَةِ هُمْ يُوْقِنُوْنَۗ ٤ 4. dan mereka yang beriman kepada Al-Qur'an yang diturunkan kepadamu Muhammad dan kitab-kitab yang telah diturunkan sebelum engkau, dan mereka yakin akan adanya akhirat. اُولٰۤىِٕكَ عَلٰى هُدًى مِّنْ رَّبِّهِمْ ۙ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ ٥ 5. Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا سَوَاۤءٌ عَلَيْهِمْ ءَاَنْذَرْتَهُمْ اَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَ ٦ 6. Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, engkau Muhammad beri peringatan atau tidak engkau beri peringatan, mereka tidak akan beriman. خَتَمَ اللّٰهُ عَلٰى قُلُوْبِهِمْ وَعَلٰى سَمْعِهِمْ ۗ وَعَلٰٓى اَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ وَّلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيْمٌ ٧ 7. Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka, penglihatan mereka telah tertutup, dan mereka akan mendapat azab yang berat. وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّقُوْلُ اٰمَنَّا بِاللّٰهِ وَبِالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِيْنَۘ ٨ 8. Dan di antara manusia ada yang berkata, “Kami beriman kepada Allah dan hari akhir,” padahal sesungguhnya mereka itu bukanlah orang-orang yang beriman. يُخٰدِعُوْنَ اللّٰهَ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا ۚ وَمَا يَخْدَعُوْنَ اِلَّآ اَنْفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُوْنَۗ ٩ 9. Mereka menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanyalah menipu diri sendiri tanpa mereka sadari. فِيْ قُلُوْبِهِمْ مَّرَضٌۙ فَزَادَهُمُ اللّٰهُ مَرَضًاۚ وَلَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ ۢ ەۙ بِمَا كَانُوْا يَكْذِبُوْنَ ١٠ 10. Dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah menambah penyakitnya itu; dan mereka mendapat azab yang pedih, karena mereka surat Al Baqarah ayat 1Tajwid surat Al Baqarah ayat 1 الۤمّۤ ۚ ١ Tajwid pada kata diatas adalah Mad Lazim Harfi Musyba' Mutsaqqal, sebab huruf setelah Mad dalam ejaan huruf Fawatihus Suwar diidghamkan. Cara membacanya yaitu اَلِفْ لاَمْ مِّيْمْ Alif = 1 Harakat Laam = 6 Harakat Lazim Harfi Musyba' Mutsaqqal, pada huruf ini dan sesudahnya terjadi mutsaqqol, sebab proses idgham mimi, yaitu ketika mim mati ejaan ketiga huruf kedua bertemu dengan Mim. Karena itu bacaan harus diidghamkan dengan memakai tasydid saambil membacanya dengan ghunnah musyaddah 3 harakat. Miim = 6 Harakat Lazim Harfi Musyba' selain terjadi mutsaqqal dengan huruf sebelumnya, pada huruf ini juga terjadi hukum ghunnah musyaddah, sebab huruf mim ditasydidkan akibat proses idgham mimi dengan huruf sebelumnya. Tajwid surat Al Baqarah ayat 2 Tajwid surat Al Baqarah ayat 2 Mad asli ذٰلِكَ الْكِتٰبُ Tajwid pada kata diatas adalah Mad ashli mad thabi'i, sebab fathah berdiri diatas huruf Dzal dan Ta. Panjangnya adalah 1 alif dua harakat. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Kaf, cirinya ada tanda sukun. Huruf lin لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ Tajwid pada kata diatas adalah Mad thabi'i mad ashli, sebab huruf alif mati setelah fathah, dan huruf ya mati setelah kasrah. Huruf lin haraf lin, sebab huruf Ya mati setelah fathah. Idgham bila ghunnah هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَۙ Tajwid pada kata diatas adalah Idgham bila ghunnah tidak dengung, sebab tanwin fathah menghadapi huruf Lam. Mad 'aridl lissukun bila dibaca waqaf, sebab mad thabi'i ya mati setelah kasrah menghadapi huruf hidup lalu bacaannya diwaqafkan/berhenti. Panjangnya 2, 4 atau 6 harakat. Tajwid surat Al Baqarah ayat 3 Tajwid surat Al Baqarah ayat 3 الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ Tajwid pada kata diatas adalah Mad thabi'i mad ashli, sebab huruf ya mati setelah kasrah dan wawu mati setelah dlommah. بِالْغَيْبِ Tajwid pada kata diatas adalah Huruf lin haraf lin, sebab huruf Ya mati setelah fathah. Alif lam syamsiyah وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ Tajwid pada kata diatas adalah Mad thabi'i mad ashli, sebab huruf ya mati setelah kasrah dan wawu mati setelah dlommah. Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf Shad, cirinya ada tanda tasydid. Cara membaca alif lam syamsiyah yaitu dengan mengidghamkan memasukkan huruf lam kedalam huruf yang ada didepannya, jadi bunyi huruf lam-nya tidak tampak. Mad ashli mad thabi'i, sebab fathah berdiri diatas huruf Lam وَمِمَّا Tajwid pada kata diatas adalah Ghunnah, sebab huruf Mim ditasydid. Cara membacanya huruf mim dibaca dengung dengan ditahan antara 2-3 harakat. Mad thabi'i mad ashli, sebab huruf alif mati setelah fathah. Qolqolah sughra رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ ۙ ٣ Tajwid pada kata diatas adalah Huruf Ra dibaca tafkhim tebal, sebab berharakat fathah. Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu Qaf sukun asli. Mad ashli mad thabi'i, sebab fathah berdiri diatas huruf Nun. Idzhar syafawi, sebab Mim sukun menghadapi huruf Ya. Cara membaca idzhar syafawi yaitu huruf mim sukun dibaca dengan jelas tidak dengung. Ikhfa Ausath pertengahan, sebab Nun sukun menghadapi huruf Fa. Cara membacanya adalah bacaan ikhfa dan ghunnahnya sama atau sedang. Mad 'aridl lissukun bila dibaca waqaf, sebab mad thabi'i wawu mati setelah dlommah menghadapi huruf hidup lalu bacaannya diwaqafkan/berhenti. Tajwid surat Al Baqarah ayat 4 Tajwid surat Al Baqarah ayat 4 وَالَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ Tajwid pada kata diatas adalah Mad thabi'i mad ashli, sebab huruf ya mati setelah kasrah dan wawu mati setelah dlommah. Mad jaiz munfashil بِمَآ اُنْزِلَ Tajwid pada kata diatas adalah Mad jaiz munfashil, sebab mad ashli mad thabi'i, yaitu huruf Alif mati setelah fathah menghadapi huruf hamzah pada lain kata. Panjangnya antara 2-5 harakat. Ikhfa Ausath pertengahan, sebab Nun sukun menghadapi huruf Za. Cara membacanya adalah bacaan ikhfa dan ghunnahnya sama atau sedang. اِلَيْكَ Huruf lin haraf lin, sebab huruf Ya mati setelah fathah. Ikhfa ausath وَمَآ اُنْزِلَ Tajwid pada kata diatas adalah Mad jaiz munfashil, sebab mad ashli mad thabi'i, yaitu huruf Alif mati setelah fathah menghadapi huruf hamzah pada lain kata. Ikhfa Ausath pertengahan, sebab Nun sukun menghadapi huruf Za. Ikhfa ab'ad مِنْ قَبْلِكَ ۚ Tajwid pada kata diatas adalah Ikhfa Ab'ad paling jauh, sebab nun mati menghadapi huruf Qaf. Cara membaca Ikhfa Ab'ad yaitu huruf nun mati atau tanwin apabila menghadapi huruf Kaf atau Qaf, menghasilkan bunyi "NG". Pada waktu mengucapkan Ikhfa Ab'ad, bacaan Ikhfa'nya lebih lama dari Ghunnahnya. Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu Ba sukun asli. Mad Badal وَبِالْاٰخِرَةِ Tajwid pada kata diatas adalah Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Hamzah, cirinya ada tanda sukun. Mad badal, sebab berkumpulnya Hamzah dengan huruf mad dalam satu kata Alif fathah berdiri, tetapi posisi Hamzah lebih dahulu daripada mad, panjangnya yaitu 1 alif. Huruf Ra dibaca tafkhim tebal, sebab berharakat fathah. Idzhar Syafawi هُمْ يُوْقِنُوْنَۗ ٤ Tajwid pada kata diatas adalah Idzhar syafawi, sebab Mim sukun menghadapi huruf . Cara membaca idzhar syafawi yaitu huruf mim sukun dibaca dengan jelas tidak dengung. Mad thabi'i mad ashli, sebab huruf wawu mati setelah dlommah. Mad 'aridl lissukun bila dibaca waqaf, sebab mad thabi'i wawu mati setelah dlommah menghadapi huruf hidup lalu bacaannya diwaqafkan/berhenti. Tajwid surat Al Baqarah ayat 5 Tajwid surat Al Baqarah ayat 5 Mad Wajib Muttashil اُولٰۤىِٕكَ Tajwid pada kata diatas adalah Mad wajib muttashil, sebab mad asli Fathah berdiri menghadapi huruf hamzah dalam 1 kata. Panjang mad wajib muttashil adalah 5 harakat dua alif setengah. Hukum idgham di surat Al Baqarah عَلٰى هُدًى مِّنْ رَّبِّهِمْ ۙ Tajwid pada kalimat diatas adalah Mad ashli mad thabi'i, sebab fathah berdiri diatas huruf Lam Idgham bighunnah idgham ma'al ghunnah, sebab tanwin fathah menghadapi huruf Mim, lalu bacaannya didengungkan. Idgham bila ghunnah tidak dengung, sebab nun mati menghadapi huruf Ra. Huruf Ra dibaca tafkhim tebal, sebab berharakat fathah. وَاُولٰۤىِٕكَ Tajwid pada kata diatas adalah Mad wajib muttashil, sebab mad asli Fathah berdiri menghadapi huruf hamzah dalam 1 kata. هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ ٥ Tajwid pada kata diatas adalah Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Mim, cirinya ada tanda sukun. Mad 'aridl lissukun bila dibaca waqaf, sebab mad thabi'i wawu mati setelah dlommah menghadapi huruf hidup lalu bacaannya diwaqafkan/berhenti. Tajwid surat Al Baqarah ayat 6 Tajwid surat Al Baqarah ayat 6 Ghunnah اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا Tajwid pada kalimat diatas adalah Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid. Mad thabi'i mad ashli, sebab huruf ya mati setelah kasrah dan wawu mati setelah dlommah. Idzhar di surat Al Baqarah سَوَاۤءٌ عَلَيْهِمْ Tajwid pada kata diatas adalah Mad wajib muttashil, sebab mad thabi'i Alif mati setelah fathah menghadapi huruf hamzah dalam 1 kata. Idzhar halqi, sebab tanwin dlommah menghadapi huruf 'Ain Huruf lin haraf lin, sebab huruf Ya mati setelah fathah. ءَاَنْذَرْتَهُمْ Tajwid pada kata diatas adalah Ikhfa Ausath pertengahan, sebab Nun sukun menghadapi huruf Dzal. Huruf Ra dibaca tafkhim tebal, sebab disukun oleh huruf berharakat fathah. اَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ Tajwid pada kata diatas adalah Idzhar syafawi, sebab Mim sukun menghadapi huruf Lam dan Ta Ikhfa Ausath pertengahan, sebab Nun sukun menghadapi huruf Dza لَا يُؤْمِنُوْنَ ٦ Tajwid pada kata diatas adalah Mad thabi'i mad ashli, sebab huruf alif mati setelah fathah. Mad 'aridl lissukun bila dibaca waqaf, sebab mad thabi'i wawu mati setelah dlommah menghadapi huruf hidup lalu bacaannya diwaqafkan. Tajwid surat Al Baqarah ayat 7 Tajwid surat Al Baqarah ayat 7 Hukum Lam Jalalah خَتَمَ اللّٰهُ Tajwid pada kata diatas adalah Tafkhim tebal, sebab Lam Jalalah didahului oleh fathah lalu dibaca dengan panjang 1 alif. عَلٰى قُلُوْبِهِمْ وَعَلٰى سَمْعِهِمْ ۗ Tajwid pada kalimat diatas adalah Mad ashli mad thabi'i, sebab fathah berdiri diatas huruf Lam dan wawu mati setelah dlommah. Idzhar syafawi, sebab Mim sukun menghadapi huruf Wawu dan 'Ain. وَعَلٰٓى اَبْصَارِهِمْ Tajwid pada kata diatas adalah Mad jaiz munfashil, sebab mad ashli mad thabi'i, yaitu Fathah berdiri menghadapi huruf hamzah pada lain kata. Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu Ba sukun asli. Mad thabi'i mad ashli, sebab huruf alif mati setelah fathah. Huruf Ra dibaca tarqiq tipis, sebab berharakat kasrah. غِشَاوَةٌ وَّلَهُمْ Tajwid pada kata diatas adalah Mad thabi'i mad ashli, sebab huruf alif mati setelah fathah. Idgham bighunnah idgham ma'al ghunnah, sebab tanwin dlommah menghadapi huruf Wawu, lalu bacaannya didengungkan. عَذَابٌ عَظِيْمٌ ٧ Tajwid pada kata diatas adalah Mad thabi'i mad ashli, sebab huruf alif mati setelah fathah. Idzhar halqi, sebab tanwin dlommah menghadapi huruf 'AIn Mad 'aridl lissukun bila dibaca waqaf, sebab mad thabi'i ya mati setelah kasrah menghadapi huruf hidup lalu bacaannya diwaqafkan. Tajwid surat Al Baqarah ayat 8 Tajwid surat Al Baqarah ayat 8 Alif lam di surat Al Baqarah وَمِنَ النَّاسِ Tajwid pada kata diatas adalah Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf Nun, cirinya ada tanda tasydid. Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid. Mad thabi'i mad ashli, sebab huruf alif mati setelah fathah. مَنْ يَّقُوْلُ Tajwid pada kata diatas adalah Idgham bighunnah idgham ma'al ghunnah, sebab nun mati menghadapi huruf Ya Mad thabi'i mad ashli, sebab huruf wawu mati setelah dlommah. اٰمَنَّا Tajwid pada kata diatas adalah Mad badal, sebab berkumpulnya Hamzah dengan huruf mad dalam satu kata Alif fathah berdiri, tetapi posisi Hamzah lebih dahulu daripada mad, panjangnya yaitu 1 alif. Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid. Mad thabi'i mad ashli, sebab huruf alif mati setelah fathah. Tarqiq hukum Lam Jalalah بِاللّٰهِ Tajwid pada kata diatas adalah Tarqiq tipis, sebab Lam Jalalah didahului oleh kasrah, lalu dibaca dengan panjang 1 alif. وَبِالْيَوْمِ الْاٰخِرِ Tajwid pada kata diatas adalah Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Ya dan Hamzah, cirinya ada tanda sukun. Huruf lin haraf lin, sebab huruf Wawu mati setelah fathah. Mad badal, sebab berkumpulnya Hamzah dengan huruf mad dalam satu kata Alif fathah berdiri. Huruf Ra dibaca tarqiq tipis, sebab berharakat kasrah. Ikhfa Syafawi وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِيْنَۘ ٨ Tajwid pada kata diatas adalah Mad thabi'i mad ashli, sebab huruf alif mati setelah fathah. Ikhfa syafawi, sebab Mim mati bertemu huruf Ba. Lalu bacaannya didengungkan. Mad 'aridl lissukun bila dibaca waqaf, sebab mad thabi'i ya mati setelah kasrah menghadapi huruf hidup lalu bacaannya diwaqafkan/berhenti. Tajwid surat Al Baqarah ayat 9 Tajwid surat Al Baqarah ayat 9 يُخٰدِعُوْنَ اللّٰهَ Tajwid pada kata diatas adalah Mad ashli mad thabi'i, sebab fathah berdiri diatas huruf Kha, dan huruf Wawu mati setelah dlommah. Tafkhim tebal, sebab Lam Jalalah didahului oleh fathah lalu dibaca dengan panjang 1 alif. وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا ۚ Tajwid pada kata diatas adalah Mad thabi'i mad ashli, sebab huruf ya mati setelah kasrah dan wawu mati setelah dlommah. Mad badal, sebab berkumpulnya Hamzah dengan huruf mad dalam satu kata Alif fathah berdiri. وَمَا يَخْدَعُوْنَ Tajwid pada kata diatas adalah Mad thabi'i mad ashli, sebab huruf alif mati setelah fathah dan wawu mati setelah dlommah. اِلَّآ اَنْفُسَهُمْ Tajwid pada kata diatas adalah Mad jaiz munfashil, sebab mad ashli mad thabi'i, yaitu huruf Alif mati setelah fathah menghadapi huruf hamzah pada lain kata. Ikhfa Ausath pertengahan, sebab Nun sukun menghadapi huruf Fa. وَمَا يَشْعُرُوْنَۗ ٩ Tajwid pada kata diatas adalah Mad thabi'i mad ashli, sebab huruf alif mati setelah fathah. Mad 'aridl lissukun bila dibaca waqaf, sebab mad thabi'i wawu mati setelah dlommah menghadapi huruf hidup lalu bacaannya diwaqafkan. Tajwid surat Al Baqarah ayat 10 Tajwid surat Al Baqarah ayat 10 Idgham mimi فِيْ قُلُوْبِهِمْ مَّرَضٌۙ فَزَادَهُمُ اللّٰهُ Tajwid pada kalimat diatas adalah Mad thabi'i mad ashli, sebab huruf ya mati setelah kasrah dan wawu mati setelah dlommah. Idgham mimi, sebab Mim mati menghadapi huruf Mim. Lalu bacaannya didengungkan. Ikhfa Ausath pertengahan, sebab Tanwin Dlommah menghadapi huruf Fa. Mad thabi'i mad ashli, sebab huruf alif mati setelah fathah. Tafkhim tebal, sebab Lam Jalalah didahului oleh dlommah lalu dibaca dengan panjang 1 alif. Mad Iwad مَرَضًاۚ Tajwid pada kata diatas adalah Huruf Ra dibaca tafkhim tebal, sebab berharakat fathah. Mad iwad 'iwadl , sebab huruf alif tanwin fathah lalu bacaannya waqaf berhenti. Panjangnya adalah 1 alif atau dua harakat. وَلَهُمْ عَذَابٌ Tajwid pada kata diatas adalah Idzhar syafawi, sebab Mim sukun menghadapi huruf 'Ain Mad thabi'i mad ashli, sebab huruf alif mati setelah fathah. Iqlab اَلِيْمٌ ۢ ەۙ بِمَا كَانُوْا يَكْذِبُوْنَ ١٠ Tajwid pada kata diatas adalah Mad thabi'i mad ashli, sebab huruf ya mati setelah kasrah, alif mati setelah fathah dan wawu mati setelah dlommah. Iqlab, sebab tanwin dlommah menghadapi huruf Ba. Tandanya ada mim kecil, cara membaca Iqlab yaitu bunyi nun mati atau tanwin diganti menjadi mim lalu bacaannya didengungkan. Mad 'aridl lissukun bila dibaca waqaf, sebab mad thabi'i wawu mati setelah dlommah menghadapi huruf hidup lalu bacaannya diwaqafkan. Tafsir surat Al Baqarah ayat 1-10 Tafsir Ringkas Kemenag 1. Alif Laam miim. Beberapa surah dalam Al-Qur'an dibuka dengan huruf abjad seperti Alif Laam miim, Alif Laam Raa, dan sebagainya. Makna huruf-huruf itu hanya Allah yang tahu. Ada yang berpendapat bahwa huruf-huruf itu adalah nama surah dan ada pula yang berpendapat bahwa gunanya untuk menarik perhatian, atau untuk menunjukkan mukjizat Al-Qur'an, karena Al-Qur'an disusun dari rangkaian huruf-huruf abjad yang digunakan dalam bahasa bangsa Arab sendiri. Meskipun demikian, mereka tidak pernah mampu untuk membuat rangkaian huruf-huruf itu menjadi seperti Al-Qur'an. 2. Inilah Kitab yang sempurna dan penuh keagungan, yaitu Al-Qur'an yang Kami turunkan kepada Nabi Muhammad, tidak ada keraguan padanya tentang kebenaran apa-apa yang terkandung di dalamnya, dan orang-orang yang berakal sehat tidak akan dihinggapi keraguan bahwa Al-Qur'an berasal dari Allah karena sangat jelas kebenarannya. Al-Qur'an juga menjadi petunjuk yang sempurna bagi mereka yang mempersiapkan diri untuk menerima kebenaran dengan bertakwa, yaitu mengikuti segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya agar terhindar dari siksa Allah. Meski petunjuk Al-Qur'an diperuntukkan bagi seluruh umat manusia, hanya orang-orang bertakwa saja yang siap dan mampu mengambil manfaat darinya. 3. Orang-orang yang bertakwa itu adalah mereka yang beriman kepada hal-hal yang gaib, yang tidak tampak dan tidak dapat dijangkau oleh akal dan indra mereka, seperti Allah, malaikat, surga, neraka, dan lainnya yang diberitakan oleh Allah dan Rasul-Nya. Pada saat yang sama, sebagai bukti keimanan itu, mereka beribadah kepada Allah dengan melaksanakan salat, secara sempurna berdasarkan tuntunan Allah dan Rasul-Nya, khusyuk serta memperhatikan waktu-waktunya, dan mereka juga menginfakkan di jalan kebaikan sebagian rezeki berupa harta, ilmu, kesehatan, kekuasaan, dan hal-hal lainnya yang bermanfaat yang Kami berikan kepada mereka, semata-mata sebagai bentuk ketaatan kepada Allah dan mencari keridaan-Nya. 4. Dan ciri-ciri lainnya dari orang-orang yang bertakwa adalah mereka yang beriman kepada apa-apa yang diturunkan dari Allah kepadamu, wahai Nabi Muhammad, berupa Al-Qur'an dan adz-dzikr hadis, dan kitabkitab yang telah diturunkan sebelum engkau, seperti Taurat, Zabur, Injil, dan Suhuf-suhuf lembaran-lembaran yang tidak seperti Kitab, dengan tidak membeda-bedakannya, sebab risalah Allah pada mulanya satu, dan mereka yakin akan adanya kehidupan di akhirat setelah kehidupan di dunia ini, dengan penuh keyakinan di dalam hati yang dibuktikan secara lisan dan perbuatan. 5. Mereka yang mempunyai ciri-ciri sebagaimana disebutkan itulah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya, berada pada posisi yang sangat mulia dan agung, sebab mereka menaati semua perintah dan menjauhi segala larangan-Nya, dan hanya mereka itulah orang-orang yang beruntung memperoleh apa yang mereka inginkan, yaitu kebahagiaan hidup di dunia dan keselamatan hidup di akhirat dengan dimasukkan ke dalam surga dan terbebas dari neraka. 6. Sebagai kebalikan dari sikap orang mukmin terhadap Al-Qur'an, sesungguhnya orang-orang kafir yang menutupi hati dan akal pikiran mereka dari kebenaran karena enggan dan sombong, tidak akan memenuhi seruan Allah dan Rasul-Nya. Sama saja bagi mereka, engkau beri peringatan, berupa ancaman siksa dari Tuhanmu, atau tidak engkau beri peringatan, mereka tidak akan beriman sebab mereka lebih memilih jalan kebatilan. 7. Karena mereka ingkar dengan menutup diri dari kebenaran, maka seakan Allah telah mengunci hati mereka dengan sekat yang tertutup rapat sehingga nasihat atau hidayah tersebut tidak bisa masuk ke dalam hati mereka, dan pendengaran mereka juga seakan terkunci, sehingga tidak mendengar kebenaran dari Allah. Demikian pula penglihatan mereka telah tertutup, sehingga tidak melihat tanda-tanda kekuasaan Allah yang dapat mengantarkan kepada keimanan, dan sebagai akibatnya, mereka akan mendapat azab yang berat. 8. Dan selanjutnya disebutkan kelompok manusia yang ketiga dalam menyikapi kebenaran petunjuk Al-Qur'an, yaitu di antara manusia yang ingkar seperti disebut sebelumnya ada sekelompok orang yang mengatakan sesuatu yang sesungguhnya tidak lahir dari dalam hati nurani. Mereka berkata, “Kami hanya beriman kepada Allah dengan segala keagungan-Nya dan kami juga beriman kepada hari akhir yang diingkari oleh orang-orang kafir,” padahal sesungguhnya mereka itu tidak jujur dalam mengatakan itu sehingga mereka bukanlah termasuk golongan orang-orang yang beriman. Kelompok ketiga ini jauh lebih berbahaya daripada yang secara terang-terangan menolak kafir, sebab mereka menampakkan diri seperti kawan padahal sesungguhnya mereka adalah lawan. 9. Mereka menduga, dengan mengatakan seperti itu, telah berhasil menipu Allah dengan menganggap Allah tidak mengetahui rahasia yang mereka sembunyikan, padahal Allah Maha Mengetahui segala yang tersembunyi dan yang tampak; dan mereka juga merasa telah berhasil menipu orang-orang yang beriman, dengan berpura-pura beriman, padahal mereka hanyalah menipu diri sendiri tanpa mereka sadari. Sebab akibat buruk perbuatan mereka itu, cepat atau lambat, akan kembali kepada mereka sendiri. 10. Hal itu karena dalam hati mereka ada penyakit, seperti penyakit iri dan dengki kepada orang-orang yang beriman, keraguan terhadap ajaran Islam, keyakinan yang keliru, dan lainnya, lalu Allah menambah parah penyakitnya itu dengan kemenangan yang besar bagi orang-orang yang beriman. Kemenangan itu sangat menyakitkan mereka karena rasa iri, dengki, dan sombong yang ada dalam diri mereka. Keraguan mereka pun semakin menjadi. Dan, sebagai akibatnya, selain menderita di dunia, mereka akan mendapat azab yang pedih, karena mereka berdusta dengan memperlihatkan keimanan padahal hati mereka ingkar. Demikianlah analisa hukum tajwid surat Al Baqarah ayat 1-10 lengkap dengan tafsirnya, semoga bermanfaat. Surat Al Zalzalah الزلزلة adalah surat ke-99 dalam Al Quran. Berikut ini terjemahan, asbabun nuzul, dan tafsir Surat Al Zalzalah. Surat ini terdiri dari 8 ayat. Termasuk Surat Makkiyah. Dinamakan surat Al Zalzalah yang berarti kegoncangan. Pada masa sahabat, banyak yang menamainya dengan nama Idza Zulzilat. Ada pula yang menamainya Al Zilzal. Ketiga nama ini diambil dari ayat pertama. Surat Al Zalzalah dan ArtinyaAsbabun NuzulTafsir Surat Al ZalzalahSurat Al Zalzalah ayat 1Surat Al Zalzalah ayat 2Surat Al Zalzalah ayat 3Surat Al Zalzalah ayat 4Surat Al Zalzalah ayat 5Surat Al Zalzalah ayat 6Surat Al Zalzalah ayat 7Surat Al Zalzalah ayat 8Penutup Tafsir Surat Al Zalzalah Berikut ini Surat Al Zalzalah dalam tulisan Arab, tulisan latin dan artinya dalam bahasa Indonesia إِذَا زُلْزِلَتِ الْأَرْضُ زِلْزَالَهَا 1 وَأَخْرَجَتِ الْأَرْضُ أَثْقَالَهَا 2 وَقَالَ الْإِنْسَانُ مَا لَهَا 3 يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا 4 بِأَنَّ رَبَّكَ أَوْحَى لَهَا 5 يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ النَّاسُ أَشْتَاتًا لِيُرَوْا أَعْمَالَهُمْ 6 فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ 7 وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ Idzaa zulzilatil ardlu zilzaalahaa. Wa akhrojatil ardlu atsqoolahaa. Waqoolal insaanu maalahaa. Yaumaidzin tuhadditsu akhbaarohaa. Bianna robbaka auhaalahaa. Yauma-idziy yashdurun naasu asytaataaliyurow a’maalahum. Famay ya’mal mitsqoola dzarrotin khoiroy yaroh. Wamay ya’mal mitsqoola dzarrotin syarroy yaroh ArtinyaApabila bumi digoncangkan dengan goncangan yang dahsyat. Dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat yang dikandungnya. Dan manusia bertanya “Mengapa bumi menjadi begini?” Pada hari itu bumi menceritakan beritanya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan yang sedemikian itu kepadanya. Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka balasan pekerjaan mereka. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat balasannya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat balasannya pula. Asbabun Nuzul Mayoritas ulama berpendapat bahwa surat ini turun sebelum hijrah. Termasuk surat makkiyah. Namun ada pula sebagian ulama yang berpendapat bahwa surat ini turun setelah hijrah. Khususnya ayat 7 – 8. Ibnu Katsir, Sayyid Qutb dan Buya Hamka termasuk ulama yang berpendapat surat ini makkiyah. Sedangkan Syaikh Wahbah Az Zuhaili termasuk ulama yang berpendapat surat ini madaniyah. Dalam Tafsir Al Munir, Syaikh Wahbah Az Zuhaili menyebutkan asbabun nuzul Surat Al Zalzalah. Bahwa orang-orang kafir bertanya tentang hari kiamat dan hari perhitungan. Oleh karena itu, Allah Subhanahu wa Ta’ala menurunkan surat ini. Menjelaskan kepada mereka tentang tanda-tanda hari kiamat agar mereka mengetahui bahwa hari kiamat itu hanya Allah yang tahu kapan datangnya. Ibnu Umar radhiyallahu anhu mengatakan terkait turunnya surat ini. “Idza Zulzilat turun sementara saat itu Abu Bakar radhiyallahu anhu sedang duduk menangis.” Secara umum, surat ini berbicara tentang kondisi mencekam hari kiamat. Mulai terjadinya gempa dan guncangan dahsyat di bumi hingga perginya manusia ke padang mahsyar hingga mendapat balasan atas sekecil apa pun perbuatannya. Baca juga Ayat Kursi Tafsir Surat Al Zalzalah Tafsir surat Al Adiyat ini kami sarikan dari Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Fi Zhilalil Quran, Tafsir Al Azhar, Tafsir Al Munir dan Tafsir Al Misbah. Ia bukan tafsir baru melainkan ringkasan kompilasi dari tafsir-tafsir tersebut. Juga ditambah dengan referensi lain seperti Awwal Marrah at-Tadabbar al-Qur’an dan Khawatir Qur’aniyah. Surat Al Zalzalah ayat 1 إِذَا زُلْزِلَتِ الْأَرْضُ زِلْزَالَهَا Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan yang dahsyat. Kata idzaa إذا digunakan Al Quran untuk sesuatu yang pasti akan terjadi. Berbeda dengan kata in إن yang biasa digunakan untuk sesuatu yang belum atau jarang terjadi. Dengan demikian, ayat ini mengisyaratkan bahwa keguncangan bumi ini pasti terjadi. Ibnu Abbas menafsirkan ayat ini. Yakni bumi bergerak dan bergetar di bagian bawahnya hingga menimbulkan gempa yang dahsyat. Surat Al Zalzalah ayat 2 وَأَخْرَجَتِ الْأَرْضُ أَثْقَالَهَا Dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat yang dikandungnya. QS. Al Zalzalah 2 Pengulangan kata al ardl الأرض pada ayat kedua ini menunjukkan bahwa guncangan atau gempa ini terjadi di seluruh wilayah bumi. Bukan hanya sebagian wilayah sebagaimana gempa bumi yang kita ketahui saat ini. Ibnu Katsir mengatakan bahwa sebagian ulama salaf menafsirkan, bumi mengeluarkan orang-orang mati dari dalam perutnya. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala وَإِذَا الْأَرْضُ مُدَّتْ . وَأَلْقَتْ مَا فِيهَا وَتَخَلَّتْ dan apabila bumi diratakan, dan dilemparkan apa yang ada di dalamnya dan menjadi kosong. QS. Al Insyiqaq 3-4 Sayyid Qutb dalam Tafsir Fi Zhilalil Quran menjelaskan, hari itu adalah hari kiamat. Bumi bergetar dan berguncang dengan sekeras-kerasnya sehingga apa yang terkandung di dalamnya termuntahkan seluruhnya. Baik yang berupa jasad-jasad berbagai makhluk maupun barang tambang. Seakan-akan dengan termuntahkannya semua itu, bumi menjadi ringan dari beban-beban berat yang dikandungnya selama ini. Surat Al Zalzalah ayat 3 وَقَالَ الْإِنْسَانُ مَا لَهَا Dan manusia bertanya “Mengapa bumi menjadi begini?” QS. Al Zalzalah 3 Manusia bertanya-tanya keheranan. Mereka heran mengapa terjadi guncangan hebat dan gempat dahsyat padahal sebelumnya bumi tenang-tenang saja. Manusia hidup nyaman di atasnya. Namun sekarang bumi berguncang hebat dan mengeluarkan semua isinya. Surat Al Zalzalah ayat 4 يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا Pada hari itu bumi menceritakan beritanya, QS. Al Zalzalah 4 Pertanyaan dan keheranan itu tidak berlangsung lama. Ia segera terjawab karena pada hari itu bumi menyampaikan beritanya. Yakni mengenai sebab keguncangan dahsyat tersebut. Bumi juga memberitakan apa yang terjadi di atas permukaanya. Tentang perbuatan manusia. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda sehubungan dengan ayat ini فَإِنَّ أَخْبَارَهَا أَنْ تَشْهَدَ عَلَى كُلِّ عَبْدٍ أَوْ أَمَةٍ بِمَا عَمِلَ عَلَى ظَهْرِهَا أَنْ تَقُولَ عَمِلَ كَذَا وَكَذَا يَوْمَ كَذَا وَكَذَا قَالَ فَهَذِهِ أَخْبَارُهَا “Sesungguhnya berita bumi adalah bila ia mengemukakan persaksian terhadap setiap hamba laki-laki dan perempuan tentang apa yang telah dikerjakannya di atas permukaannya. Bumi mengatakan bahwa Fulan telah mengerjakan anu dan anu di hari anu. Demikianlah yang dimaksud dengan beritanya.” HR. Tirmidzi dan Ahmad, menurut Tirmidzi hasan shahih Sebagian ulama mengatakan bahwa akhbaarahaa أخبارها tidak berarti bumi berbicara. Tetapi memberikan isyarat yang dengannya manusia tahu apa makna beritanya. Sebagaimana lampu merah memberitakan harus berhenti dan lampu hijau memberitakan harus jalan. Surat Al Zalzalah ayat 5 بِأَنَّ رَبَّكَ أَوْحَى لَهَا karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan yang sedemikian itu kepadanya. QS. Al Zalzalah 5 Bumi bisa menceritakan beritanya karena Allah-lah yang memerintahkan dan mengizinkannya. “Yakni Tuhannya telah berfirman kepada bumi berbicaralah kamu’ maka bumi pun dapat berbicara,” kata Ibnu Abbas menjelaskan. Surat Al Zalzalah ayat 6 يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ النَّاسُ أَشْتَاتًا لِيُرَوْا أَعْمَالَهُمْ Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka balasan pekerjaan mereka. QS. Al Zalzalah 6 Kata yashdur يصدر artinya keluar dari satu tempat berkumpul, baik untuk kembali ke tempat semula maupun menuju tempat lain. Ibnu Katsir menjelaskan, manusia kembali dari mauqif hisab tempat penghisaban dalam keadaan bercerai-berai dan bermacam-macam. Ada yang celaka, ada yang berbahagia. Yang celaka, karena melihat balasan amal mereka memasukkan ke neraka. Yang berbahagia, karena melihat balasan amal mereka memasukkan ke surga. Surat Al Zalzalah ayat 7 فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat balasannya. QS. Al Zalzalah 7 Kata dzarrah ذرة digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang terkecil. Semut kecil pada awal kehidupannya disebut dzarrah. Biji sawi juga disebut dzarrah. Debu yang terlihat saat cahaya matahari menerobos melalui celah atau jendela juga disebut dzarrah. Kata yarah يره berasal dari kata ra’a رأى yang artinya melihat. Awalnya adalah melihat dengan mata kepala. Namun kata ini juga berarti mengetahui. Amal kebaikan sekecil apa pun, di akhirat nanti akan terlihat balasannya. Dan amal di sini tak hanya berupa perbuatan fisik tetapi juga pekerjaan hati termasuk niat. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengingatkan umatnya untuk tidak menyepelekan amal kebaikan sekecil apa pun. لاَ تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ Jangan sekali-kali kamu meremehkan sesuatupun dari kebaikan meskipun hanya menyambut saudaramu dengan wajah yang berseri-seri. HR. Muslim اتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ Hindarilah neraka, sekalipun dengan menyedekahkan sebutir kurma. HR. Bukhari فَلْيَتَّقِيَنَّ أَحَدُكُمُ النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ ، فَإِنْ لَمْ يَجِدْ فَبِكَلِمَةٍ طَيِّبَةٍ Maka hendaklah kalian menghindari neraka, sekalipun dengan menyedekahkan sebutir kurma. Jika tidak mampu, maka dengan mengucapkan kalimat thayyibah. HR. Bukhari Surat Al Zalzalah ayat 8 وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat balasannya pula. QS. Al Zalzalah 8 Demikian pula amal keburukan sekecil apa pun, di akhirat nanti akan terlihat balasannya. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengingatkan umatnya untuk tidak meremehkan dosa, meskipun itu dosa kecil. يَا عَائِشَةُ إِيَّاكِ وَمُحَقَّرَاتِ الأَعْمَالِ فَإِنَّ لَهَا مِنَ اللَّهِ طَالِبًا Hai Aisyah, jauhilah dosa-dosa kecil, karena sesungguhnya kelak Allah akan menuntutnya. HR. Ibnu Majah, Ad Darimi dan Ibnu Hibban إِيَّاكُمْ وَمُحَقَّرَاتِ الذُّنُوبِ فَإِنَّهُنَّ يَجْتَمِعْنَ عَلَى الرَّجُلِ حَتَّى يُهْلِكْنَهُ Hindarilah dosa-dosa kecil, karena sesungguhnya dosa-dosa kecil itu bila menumpuk pada diri seseorang, niscaya ia akan membinasakannya. HR. Ahmad dan Baihaqi Baca juga Isi Kandungan Surat Al Zalzalah Penutup Tafsir Surat Al Zalzalah Sayyid Qutb menyebut surat ini mengguncang hati. Bagaimana tidak, bagi orang yang memahami isinya dan mengetahui kedalaman bahasanya, terbayang betapa dahsyat saat kiamat tiba. Bumi berguncang sehebat-hebatnya dan mengeluarkan segala isinya. Lalu setelah manusia dibangkitkan dan dihisab, mereka berhamburan dalam berbagai kondisinya. Ada yang menampakkan wajah-wajah ceria. Ada yang menampakkan wajah-wajah penuh derita. Pada hari itu semua manusia mengetahui balasan amalnya. Sekecil apa pun amal itu. Baik sekecil debu maupun lebih kecil lagi, semua ada balasannya. Maka mereka yang wajahnya ceria, karena melihat balasan amal kebaikannya yang membawa ke surga. Sedangkan mereka yang wajahnya penuh derita, karena melihat amal keburukannya yang menyeret ke neraka. Demikian Surat Al Zalzalah mulai dari terjemahan, asbabun nuzul hingga tafsirnya. Semoga Allah senantiasa memberikan taufiq-Nya sehingga kita memperbanyak amal kebaikan dan menghindari keburukan, sekecil apa pun itu. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/BersamaDakwah]

hukum tajwid surat al zalzalah